Me Time Pasca Melahirkan Itu Penting Nggak Sih? Cek Dulu Yuk
Saat menjadi ibu baru, banyak perubahan yang terjadi seperti perubahan fisik, emosional, dan psikologis. Jika tidak kuat dengan perubahan yang terjadi, takutnya jadi stres, Bund. Kalau stres tidak diatasi, dapat berubah jadi baby blues hingga depresi postpartum pasca melahirkan.
Momnbabe - Setelah melahirkan Si Kecil, semua Bunda berisiko untuk mengalami depresi pasca melahirkan. Kalau Bunda membiarkan rasa stres tanpa rehat, ini akan berpengaruh pada anak. Anak akan merasa tertekan, diabaikan, dan kehilangan rasa percaya diri. Padahal, itu semua penting bagi anak yang memasuki usia sekolah, terlebih saat berinteraksi dengan orang lain, pengambilan keputusan, dan bekerja ditengah masyarakat.
Menurut studi penelitian di Murdoch Childrens Research Institute menemukan fakta bahwa Bunda yang secara teratur memiliki me time di enam bulan pertama setelah melahirkan, risiko mengalami depresi pasca melahirkan lebih rendah. Dalam studi ini mereka menemukan, prevalensi gejala depresi terus menurun seiring dengan meningkatnya frekuensi me time pada Bunda.
Dalam studi ini juga menemukan hanya di bawah 50 persen wanita yang memiliki me time satu kali dalam seminggu. Sedangkan, satu dari enam wanita melaporkan tidak pernah punya waktu untuk me time karena mereka harus menjaga sendiri bayinya. Untuk itu, perlu adanya peran keluarga dan pasangan dalam mencegah terjadinya depresi pasca melahirkan.
Penting mempromosikan kesehatan mental ibu pasca melahirkan. Hal ini pastinya butuh dukungan dari pihak lain seperti suami, keluarga, dan juga teman. Tak ada salahnya bergantian menjaga si bayi sehingga ibu bisa memiliki me time.
Tak mengelak jika agak sulit untuk meminta ibu berani mengungkapkan keinginannya untuk bisa mendapat me time. Sebab, selama ini sudah lekat di masyarakat bahwa sudah sepatutnya ibu bertanggungjawab penuh atas bayinya yang baru lahir.
Tapi Bunda tetap butuh me time dan itu berpengaruh bagi kesehatan mental Bunda. Sehingga, dengan adanya bantuan mengasuh bayi sementara, itu akan berdampak positif bagi mental Bunda dan pengaruhnya pun positif pada mental Si Kecil juga anggota keluarga yang lain
Beberapa aktivitas yang sering dilakukan sebagai bentuk me time Bunda di antaranya pergi bersama suami, memiliki sesi mandi yang lebih lama, bersantai sambil menonton TV, hingga pergi ke salon. Tahu nggak sih Bund, Bunda juga dapat belanja ke supermarket sendirian juga menjadi salah satu bentuk me time bagi Bunda.
Me time bisa dilakukan hanya dalam waktu 10 - 15 menit, yang penting Bunda sudah bisa berpikir positif dan siap bertemu dengan anak kembali. Tapi, kalau setiap hari pergi dan anak ditinggal tanpa diurus siapapun, itu namanya bukan me time ya. Itu artinya Bunda mengabaikan anak.
Saat Bunda mau me time, diskusikan terlebih dahulu dengan pasangan dan keluarga lain yang bisa kita minta bantuan menjaga anak. Jangan lupa juga ya untuk selalu menanyakan keadaan anak meskipun Bunda sedang me time.
Nah, setelah me time, semoga perasaan Bunda jadi happy dan kembali bersemangat. Saat Bunda bahagia, anak juga pasti happy dan perkembangan mentalnya akan jauh lebih baik. Semoga bermanfaat dan sehat selalu.