Jangan Bersedih, Inilah 4 Risiko yang Terjadi Ketika Bunda Bersedih

Jangan Bersedih, Inilah 4 Risiko yang Terjadi Ketika Bunda Bersedih
Ikatan batin antara ibu dan anak memang sangat kuat. Ikatan batin antara ibu dan anak dapat terbentuk sejak dalam kandungan. Ketika ibu senang, anak pun dapat merasakan. Bahkan ketika sedih, janin pun juga ikut merasakannya. Nah tahu nggak sih bund, ketika bunda selalu bersedih di masa-masa kehamilan itu sangat berbahaya bagi janin loh bund. Kira-kira apa saja ya akibatnya kalau bunda selalu bersedih ketika sedang hamil?
Momnbabe - Tidak semua bunda menjadi sensitif ketika hamil. Karena seiring bertambahnya kematangan mental, atau bagi para bunda yang sudah pernah menjalani kehamilan sebelumnya, mereka dapat mengontrol emosi dengan lebih baik. Namun, lain halnya bila kehamilan ini merupakan yang pertama kalinya bagi bunda. Berbagai macam masalah yang timbul saat hamil, rasa khawatir terhadap kondisi kesehatan janin, atau bahkan kurangnya persiapan mental, bisa membuat bunda menjadi stres, sehingga akhirnya sering menangis. Sebenarnya apa yang terjadi pada janin ketika bunda menangis?

Sebuah penelitian dari Association for Psychological Science menemukan bahwa janin yang berumur enam bulan bisa merasakan emosi yang sedang bunda rasakan. Ketika seorang bunda menangis karena atau stres, bayi juga ikut mengalami kecemasan yang luar biasa. Ia bisa mengusap wajahnya seperti orang dewasa yang sedang mengalami stres. Hal ini terjadi karena pada saat bunda merasa tertekan, tubuh akan menghasilkan hormon stres yang akan disalurkan ke janin melalui plasenta. Semakin sering bunda merasa khawatir atau cemas, semakin banyak pula hormon stres yang dihasilkan dan disalurkan ke janin. Bila janin terus menerus mendapatkan hormon stres, lama kelamaan ia akan mengalami stres kronis. Padahal selama di dalam kandungan, janin sedang mengalami berbagai proses perkembangan termasuk salah satunya perkembangan sistem sarafnya. Bila proses perkembangan ini terganggu, janin tidak bisa tumbuh dengan optimal bahkan berisiko mengalami berbagai macam masalah kesehatan berikut:


1. Meningkatkan Risiko Bayi Lahir Prematur


Source : www.canva.com
Source : www.canva.com

Ketika bunda derada dalam kondisi stres hingga menangis terus menerus saat hamil, hal tersebut bisa meningkatkan risiko bayi lahir prematur. Hal ini dikarena saat stres, plasenta akan menghasilkan banyak hormon pelepas kortikotropin (CRH), yang merupakan hormon pengatur jangka waktu kehamilan. Bila hormon ini terus menerus diproduksi oleh plasenta, maka ibu berisiko melahirkan jauh lebih cepat dari waktu yang seharusnya.

2. Berkurangnya Suplai Oksigen ke Janin


Source : www.canva.com
Source : www.canva.com

Saat bunda menangis karena stres, ikatan pembuluh darah akan semakin menguat karena produksi hormonnorepinephrine yang meningkat. Hal ini menyebabkan sirkulasi oksigen ke janin menjadi berkurang, sehingga menghambat perkembangannya.

3. Memengaruhi Perkembangan Psikis Janin


Source : www.canva.com
Source : www.canva.com
Bunda yang sering menangis karena stres akan berdampak pada kondisi psikologis anak nantinya ketika mereka sudah beranjak besar. Hal ini karena perasaan sedih bunda juga akan membuat Si Kecil menjadi tidak nyaman. Bila sejak masih di kandungan bayi sudah merasakan stres dari bunda, maka bukan tidak mungkin Si Kecil akan tumbuh menjadi anak yang cengeng atau penakut.

4. Menghambat Perkembangan Fisik Janin

Source : www.canva.com
Source : www.canva.com

Tidak hanya perkembangan psikis janin saja yang akan terganggu bila bun sering menangis, perkembangan fisiknya pun juga ikut terpengaruh. Ibu yang menangis karena merasa depresi akan menyebabkan berat badan bayi menjadi rendah saat dilahirkan. Hal ini terjadi karena menangis membuat aliran darah yang disalurkan ke bayi menjadi tidak lancar, sehingga pertumbuhan janin pun jadi terhambat.


Mengingat banyaknya dampak buruk yang bisa terjadi pada janin bila bunda menangis karena cemas dan stres, jadi disarankan untuk bunda agar meluapkan emosi dengan cara yang lebih positif selain menangis, misalnya dengan berolahraga, melakukan hobi atau curhat kepada orang-orang terdekat. Semoga bermanfaat dan sehat selalu





Artikel Menarik Lainnya
Galau Untuk Menghangatkan ASIP? Ikuti Cara Ini Yuk Bund!
Galau Untuk Menghangatkan ASIP? Ikuti Cara Ini Yuk Bund!Untuk menjaga jangka waktu hidup ASI perah, biasanya ASI tersebut tersebut akan didinginkan atau bahkan dibekukan di dalam freezer khusus. Kemudian perlu dihangatkan kembali sebelum diberikan pada
Payudara Kecil Bikin Produksi ASI Semakin Sedikit? Cek Dulu Yuk!
Payudara Kecil Bikin Produksi ASI Semakin Sedikit? Cek Dulu Yuk!Perubahan tubuh ibu hamil yang paling terasa di awal kehamilan bukanlah pada bentuk perut melainkan payudaranya. Setuju tidak Bund? Payudara besar saat hamil merupakan salah satu perubahan fisik
`Perlihatkan Lagi
-
-
Media Sosial
Contact Us
+62 823 1022 7227
Partners
-
-
-
-
©- 2023 PT AARON INNOVATION INDONESIA. All Rights Reserved.