Masa nifas bisa memberikan efek positif dan negatif pada tubuh wanita. Karenanya, Bunda harus waspada terhadap gejala pasca persalinan di masa tersebut.
Momnbabe - Usai melahirkan setiap ibu akan mengalami masa nifas. Ketika memasuki masa ini, banyak perubahan yang terjadi pada organ reproduksi. Meskipun wajar, Bunda harus tetap berhati-hati. Pasalnya, gangguan kesehatan berupa infeksi bisa saja terjadi.Sebagai antisipasi, berikut ini beberapa gejala pasca persalinan yang harus Bunda waspadai.
Mengalami Perdarahan Berlebihan
Perdarahan setelah melahirkan sebenarnya dialami semua ibu. Dalam masa nifas ini, darah yang keluar berasal dari pembuluh darah di dinding rahim tempat melekatnya plasenta. Ketika melahirkan, plasenta terlepas dari rahim, dan rahim akan berkontraksi agar pembuluh darah yang terbuka menjadi tertutup kembali, sehingga pendarahan berhenti.Namun, jika perdarahan yang keluar lebih banyak dari seharusnya, harus diwaspadai. Jika pasca persalinan perdarahan masih terjadi sampai memenuhi satu atau lebih pembalut, maka hal tersebut harus diwaspadai, dan dicari penyebabnya.
Tidak Ada Perdarahan
Jika Bunda tidak mengalami perdarahan, bisa jadi ini pertanda adanya masalah. Seperti sudah dijelaskan di atas, perdarahan setelah melahirkan adalah hal yang wajar terjadi, namun dalam jumlah sedikit (bisa berupa flek-flek). Masa nifas biasanya berlangsung antara 2-6 minggu. Bila tidak ada perdarahan, Bunda bisa berkonsultasi pada dokter untuk mencari tahu sebabnya.
Terkena Infeksi Rahim
Luka pada rahim usai persalinan bisa menimbulkan infeksi jika tidak ditangani dengan benar. Tanda-tanda infeksi diawali demam tinggi dan menggigil. Kemudian, bagian perut bawah terasa nyeri. Pada gejala klinis yang lebih serius, vagina mengeluarkan cairan beraroma busuk.
Susah Buang Air Kecil
Pada kondisi normal, Ibu yang baru saja melahirkan harus buang air kecil setelah 4—6 jam pasca persalinan. Namun, sebagian ibu kerap mengalami kesulitan untuk buang air kecil usai persalinan. Jika hal itu juga Bunda rasakan, segera hubungi dokter. Pasalnya, susah buang air kecil dapat memicu infeksi di saluran kemih.
Gangguan Penglihatan dan Sakit Kepala
Sakit kepala yang terasa usai melahirkan bisa disebabkan oleh peningkatan tekanan darah, mencapai 140/90 mmHg. Penyakit ini dikenal dengan postpartum preeklampsia. Kalau dibiarkan, dapat menyebabkan kejang, koma, hingga kematian.
Luka Mengeluarkan Nanah
Waspada jika luka caesar mengalami bengkak, berwarna merah dan ada cairan yang keluar dari luka caesar atau jahitan vagina. Hal ini menunjukkan adanya infeksi pada luka tersebut, dan harus ditangani segera, supaya penyembuhan luka tidak terhambat.
Infeksi Payudara
Pasca persalinan, payudara tidak luput dari bahaya infeksi. Dalam dunia medis, infeksi payudara dikenal dengan mastitis. Ciri-cirinya, payudara bengkak, warna kemerahan, dan terasa nyeri. Meski gejala ini biasanya hanya menyerang salah satu sisi payudara, penanganan yang lambat memicu mastitis di payudara satunya.
Depresi pasca Melahirkan
Bunda pernah merasa sedih, sulit, tidur, menangis tanpa sebab, atau cemas berlebihan? Hati-hati; indikator itu menunjukkan serangan depresi pasca persalinan. Meski kerap dianggap wajar, Bunda harus waspada. Pasalnya, depresi postpartum memiliki dampak jangka panjang yang mengancam kesehatan mental, dan akhirnya dapat berdampak pada bayi Bunda juga.
Sering Mual dan Muntah
Mual dan muntah usai persalinan disebabkan oleh kontaminasi bakteri di dalam tubuh. Bakteri tersebut menginfeksi saluran pencernaan sehingga perut terasa tidak enak. Untuk mengatasi kondisi ini, Bunda harus banyak minum air putih.
Itulah beberapa gejala tidak normal pasca melahirkan. Jika Bunda merasakan gejala-gejala tersebut, segera hubungi Dokter ya Bund. Semoga bermanfaat dan sehat selalu.