Waspada! Inilah Bahayanya Preeklampsia Bagi Ibu Hamil

Waspada! Inilah Bahayanya Preeklampsia Bagi Ibu Hamil
Preeklamsia adalah kondisi peningkatan tekanan darah disertai dengan adanya protein dalam urine. Kondisi ini terjadi setelah usia kehamilan lebih dari 20 minggu.

Momnbabe - Preeklampsia pada ibu hamil menjadi salah satu komplikasi kehamilan yang sering terlambat disadari. Pasalnya, gejala preeklampsia biasanya baru muncul dan disadari setelah kehamilan memasuki usia 20–24 minggu, atau beberapa saat setelah bayi lahir.

Bukan itu saja, dalam beberapa kasus preeklampsia bisa berkembang tanpa menunjukkan gejala yang berarti atau hanya gejala ringan saja. Preeklampsia pada ibu hamil ditandai dengan meningkatnya tekanan darah (hipertensi) dan tanda-tanda kerusakan organ lain.

Berita buruknya, kondisi ini bisa sangat membahayakan bunda maupun janin yang dikandung. Preeklampsia yang tidak disadari oleh calon bunda bisa berkembang menjadi eklamsia, yaitu sebuah kondisi yang jauh lebih serius dan mengancam.

Salah satu ciri khas preeklampsia pada ibu hamil adalah peningkatan tekanan darah yang signifikan. Oleh karena itu, salah satu langkah yang perlu dilakukan secara berkala adalah memantau tekanan darah selama kehamilan. Ibu hamil harus waspada jika tekanan darah sudah mencapai 140/90 mmHg atau lebih. Selain peningkatan tekanan darah, berikut ini beberapa ciri preeklampsia yang perlu diwaspadai:

1. Pembengkakan di Sejumlah Area Tubuh


Source : www.canva.com
Source : www.canva.com

Preeklampsia pada ibu hamil dapat menyebabkan pembengkakan di sejumlah area tubuh, seperti telapak kaki, wajah, mata, dan tangan. Tidak hanya itu saja, ibu hamil yang mengalami preeklampsia bisa mengalami peningkatan berat badan dalam 1 atau 2 hari.

2. Nyeri yang Mengganggu


Source : www.canva.com
Source : www.canva.com

Preeklampsia pada ibu hamil dapat meningkatkan risiko mengalami nyeri di area perut bagian atas, kepala, dan bagian tubuh lain. Nyeri yang muncul bisa sangat mengganggu dan menyiksa. Tidak hanya itu saja, preeklampsia pada ibu hamil juga berisiko mengalami sakit kepala yang sulit hilang atau reda.

3. Gangguan Lain pada Tubuh


Source : www.canva.com
Source : www.canva.com

Preeklampsia juga bisa menyebabkan ibu hamil mengalami gangguan lain. Mulai dari sesak napas akibat cairan di paru-paru, mual dan muntah, hingga gangguan fungsi hati, dan menurunnya jumlah trombosit dalam darah. Tidak hanya itu, ibu hamil yang mengalami preeklampsia umumnya akan mengalami gangguan penglihatan. Beberapa kondisi preeklampsia tidak menunjukan gejala yang signifikan sehingga penting bagi ibu hamil lakukan pemeriksaan secara rutin di rumah sakit, ketika menjalani masa kehamilan. Hal ini bertujuan untuk mengetahui preeklampsia sejak dini dan mencegah kondisi ini menjadi parah.Ada beberapa komplikasi yang terjadi ketika preeklampsia tidak ditangani dengan baik, seperti stroke, gangguan pada organ tubuh ibu, gangguan pembekuan darah, dan gangguan pada kesehatan bayi. 

Kondisi ini sering dikaitkan dengan kelainan yang terjadi pada plasenta, yaitu organ yang berfungsi menerima suplai darah dan nutrisi untuk janin selama di dalam kandungan. Meski begitu, hingga kini masih belum diketahui secara pasti apa yang menjadi penyebab preeklampsia bisa terjadi pada masa kehamilan.

Source : www.canva.com
Source : www.canva.com

Gangguan preeklampsia yang terjadi selama kehamilan bisa menyebabkan terganggu pertumbuhan dan perkembangan janin, termasuk kelancaran peredaran darah plasenta. Kondisi ini menyebabkan pembuluh darah menjadi lebih sempit dari seharusnya, sehingga mengakibatkan berkurangnya jumlah darah yang bisa dialirkan.Tidak ada salahnya, ibu mengetahui beberapa kondisi yang dapat menyebabkan preeklampsia saat menjalani kehamilan. Preeklampsia pada ibu hamil rentan dialami seorang wanita yang menjalani kehamilan pertama. Tidak hanya itu, riwayat keluarga dengan preeklampsia atau kehamilan sebelumnya dengan kondisi yang serupa, dapat menyebabkan seorang ibu mengalami preeklampsia.

Bunda dengan kehamilan kembar juga berisiko alami preeklampsia. Bunda yang menjalani kehamilan di usia sebelum 20 tahun atau lebih dari 40 tahun juga rentan dengan kondisi ini, sehingga pemeriksaan teratur di rumah sakit terdekat sangat diperlukan untuk memastikan kondisi kehamilan dalam keadaan sehat. Semoga bermanfaat dan sehat selalu.
Artikel Menarik Lainnya
Galau Untuk Menghangatkan ASIP? Ikuti Cara Ini Yuk Bund!
Galau Untuk Menghangatkan ASIP? Ikuti Cara Ini Yuk Bund!Untuk menjaga jangka waktu hidup ASI perah, biasanya ASI tersebut tersebut akan didinginkan atau bahkan dibekukan di dalam freezer khusus. Kemudian perlu dihangatkan kembali sebelum diberikan pada
Payudara Kecil Bikin Produksi ASI Semakin Sedikit? Cek Dulu Yuk!
Payudara Kecil Bikin Produksi ASI Semakin Sedikit? Cek Dulu Yuk!Perubahan tubuh ibu hamil yang paling terasa di awal kehamilan bukanlah pada bentuk perut melainkan payudaranya. Setuju tidak Bund? Payudara besar saat hamil merupakan salah satu perubahan fisik
`Perlihatkan Lagi
-
-
Media Sosial
Contact Us
+62 823 1022 7227
Partners
-
-
-
-
©- 2023 PT AARON INNOVATION INDONESIA. All Rights Reserved.