Stop! Jangan Menambah Penyedap Rasa Pada Menu MPASI
Ingin memberikan menu MPASI yang terbaik adalah keinginan setiap bunda. Tidak sedikit bunda memberikan jenis makanan yang terbaik untuk membuat menu MPASI si kecil. Tak sedikit pula bunda yang menambahkan penyedap rasa pada menu MPASI si kecil. Hemh, kira-kira boleh nggak ya?
Momnbabe - Sama halnya dengan orang dewasa, bayi pun sudah mulai mengenal cita rasa sejak dini. Mereka bahkan tidak mau mengonsumsi makanan yang terasa hambar di mulut. Sebenarnya, boleh-boleh saja menambahkan penambah rasa seperti garam atau gula pada MPASI anak, jika mereka sudah berusia di atas satu tahun, ya.
Pada dasarnya, MPASI memang belum boleh ditambahkan penyedap rasa pada bayi di bawah usia satu tahun. Jika bunda selalu memberikan saat waktunya makan, Si Kecil bisa saja mengalami sejumlah hal-hal yang tidak kita inginkan, seperti:
1. Menurunkan Fungsi Otak
Penambah rasa sendiri mengandung senyawa oksitosin yang bersifat racun bagi tubuh. Jika kandungan dikonsumsi secara berlebihan, sel-sel neuron pada jaringan otak perlahan-lahan akan mati dengan sendirinya. Jika hal ini terus dilakukan, perkembangan otak pada anak akan terhambat, bahkan bisa saja mengalami kemunduran.
2. Memicu Timbulnya Alergi
Pengidap alergi akan sangat berbahaya ketika mengonsumsi penyedap rasa. Pasalnya, asam glutamat pada penyedap rasa dapat meningkatkan sensitivitas seseorang, sehingga dapat memicu timbulnya alergi kulit dan juga pernapasan.
3. Memicu Penyakit Kanker
Kandungan oksitosin pada penyedap rasa yang dikonsumsi dengan minuman bersoda dapat meningkatkan zat radikal bebas dalam tubuh. Radikal bebas sendiri merupakan pemicu berkembangnya sel kanker dalam tubuh.
4. Memengaruhi Kinerja Jantung
Jika hanya dikonsumsi sesekali MSG tidak akan menimbulkan risiko rusaknya organ jantung. Namun, jika dikonsumsi secara berlebihan dan terus-menerus, ritme jantung bisa saja tidak teratur, sehingga organ jantung menjadi berdebar-debar. Ketika hal tersebut terjadi, suplai darah menuju organ jantung akan terhambat, sehingga memicu timbulnya serangan jantung.
5. Meningkatkan Risiko Hiperaktif
Kandungan MSG yang sering dikonsumsi anak menjadi salah satu penyebab hiperaktif. Untuk itu, pemberian MSG harus dibatasi, lebih baik ibu mengganti makanan atau cita rasa pada makanan anak dengan bahan-bahan alami, seperti rempah-rempah.
6. Memicu Terjadinya Obesitas
Ketika dikonsumsi secara terus-menerus, tubuh akan terbiasa dengan zat ini, sehingga membuat tubuh menjadi ketagihan. Adanya penyedap rasa pada makanan akan membuat seseorang selalu ingin makan, sehingga berat badannya menjadi sulit terkontrol dan menyebabkan kegemukan.
7. Meningkatkan Risiko Kerusakan Saraf
Konsumsi MSG secara terus-menerus dapat menyebabkan timbulnya kerusakan pada sistem saraf. Hal tersebut dapat terjadi karena kandungan MSG yang bersifat racun, dan mampu mengganggu kinerja saraf-saraf pada tubuh. Hal inilah yang menjadi penyebab seseorang sering merasa kesemutan, atau kaku pada area tubuh tertentu.
Segala sesuatu yang dimakan oleh Si Kecil sudah seharusnya menjadi perhatian utama para orangtua. Pasalnya, kesehatan anak akan dipengaruhi oleh apa yang mereka konsumsi. Mereka belum memahami makanan yang tak baik untuk kesehatan. Untuk itu, tugas bunda untuk selalu menjaga selalu asupan nutrisi anak agar kesehatannya selalu terjaga.