Penting Nggak Sih Memberikan Sensory Play Untuk Anak?
Setiap Bunda mungkin pernah merasa bingung ketika anak mulai aktif bermain. Jika gadget tak mungkin diberikan di usia terlalu dini, mainan pun sering kali membuatnya bosan, lantas permainan seperti apa yang baik untuk mendukung tumbuh kembang Si Kecil?
Momnbabe - Bunda pasti merasa senang jika Si Kecil sudah mulai aktif. Namun dibalik kesenangan itu, Bunda juga merasa bingung. Karena dimasa-masa itulah Si Kecil mulai aktif bermain dan beraktifitas. Tak sedikit pula Bunda memberikan gadget untuk solusi agar anaknya bisa tenang dan anteng. Tapi pemberian gadget dimasa-masa pertumbuhan Si Kecil dinilai tidak baik. Sedangkan pemberian mainan biasa sering kali membuat anak cepat bosan. Nah untuk mengatasi hal tersebut, Bunda dapat memanfaatkan permainan sensory play.
Sensory play adalah aktivitas yang dilakukan oleh bayi dengan melibatkan minimal salah satu dari lima indera manusia, seperti indera penglihatan, pendengaran, peraba, penciuman, dan perasa. Selain itu, aktivitas melalui sensory play akan mendorong si kecil untuk selalu mengamati, membentuk hipotesa, bereksperimen, dan menarik kesimpulan. Hal inilah yang menyebabkan eksplorasi menggunakan inderanya menjadi cara bagi si kecil untuk mempelajari dan memahami lingkungan sekitarnya.
Menurut Very Well Family, sensory play juga ampuh memberiketenangan pada anak sejak mereka bayi, karena dapat mengatur ketidaknyamanan internal seperti kebosanan, kegelisahan, atau berbagai jenis agitasi lainnya. Adapun beberapa manfaat yang ada pada sensory play, yaitu:
1. Menstimulasi motorik kasar dan halus
Biasanya aktivitas sensory play melibatkan kemampuan motorik halus dan motorik kasar. Kegiatan mengasah motorik halus bisa Bunda temukan dari kegiatan menuang, menjumput, menggenggam, dan sebagainya. Kemampuan motorik halus ini akan berguna ketika anak melakukan berbagai aktivitas, seperti menulis, menggunting, memegang sendok garpu, dan lain-lain. Ketika anak bermain dengan menggerakan tubuhnya, seperti menari, berlari, melompat, dsb, maka motorik kasarnya lah yang sedang bekerja.
2. Mendukung kemampuan kognitif
Si kecil sebaiknya diberikan stimulasi secara terus-menerus dengan tujuan menambah pengalaman guna mendukung perkembangan kemampuan kognitifnya. Sensory play juga dapat melatih si kecil untuk berkonsentrasi, kemampuan berpikir, dan menganalisa mengenai suatu proses yang sedang dia lakukan. Berbagai macam informasi baru yang si kecil dapatkan melalui sensory play akan disimpan di dalam otak. Proses penyimpanan informasi baru ini membantu membentuk jaringan yang menghubungkan sel-sel otak si kecil.
3. Membantu membuat si kecil tenang
Biasanya aktivitas sensory play melibatkan kemampuan motorik halus dan motorik kasar. Kegiatan mengasah motorik halus bisa Bunda temukan dari kegiatan menuang, menjumput, menggenggam, dan sebagainya. Kemampuan motorik halus ini akan berguna ketika anak melakukan berbagai aktivitas, seperti menulis, menggunting, memegang sendok garpu, dan lain-lain. Ketika anak bermain dengan menggerakan tubuhnya, seperti menari, berlari, melompat, dsb, maka motorik kasarnya lah yang sedang bekerja.
4. Melatih kemampuan bahasa dan komunikasi
Melalui sensory play, si kecil akan bermain dengan berbagai jenis tekstur dan rasa dari benda-benda yang berbeda. Pengenalan terhadap bermacam-macam tekstur dan rasa akan membantu si kecil menemukan arti dari kata-kata yang sulit dijelaskan, misalnya keras, empuk, lunak, kasar, halus, dan masih banyak lagi. Kata-kata tersebut baru bisa dipahami maknanya ketika si kecil sudah mengalami dan merasakannya secara langsung. Hal ini menyebabkan kemampuan bahasa dan komunikasi si kecil semakin berkembang.
5. Mengasah imajinasi dan kreativitas
Si kecil dapat berimajinasi dan berkreasi menggunakan berbagai macam alat yang digunakan sebagai media sensory play. Sebaiknya bebaskan si kecil mengembangkan imajinasi sesukanya tanpa perlu banyak diatur.
Banyak manfaat yang bisa didapatkan si kecil melalui aktivitas sensory play. Supaya memberikan hasil yang optimal dari sensory play, disarankan Bunda tetap mendampingi si kecil. Peran Bunda tidak hanya sekedar mengarahkan dan memberi bantuan jika diperlukan, tetapi juga sebagai penyemangat bagi si kecil saat sedang bermain. Tidak hanya itu, adanya Bunda di samping si kecil menyebabkan terbentuknya komunikasi yang baik, dan mempererat bonding antara Bunda dan si kecil.
Perlu diingat bahwa ketika bayi sudah berusia 8 bulan, maka perlu ada beberapa milestone yang seharusnya sudah dilakukan mulai dari kemampuan motorik, berkomunikasi, keterampilan tangan, hingga kekuatannya dalam menggenggam sesuatu benda. Sejak usia itulah, sebisa mungkin anak sudah diperkenalkan dengan sensory play.Namun ketika mengajak anak bermain sensory play, jangan lupa sesuaikan dengan usia mereka. Sebab ada bahan dan jenis permainan yang hanya boleh digunakan oleh anak dengan kemampuan di usia tertentu. Semoga bermanfaat dan sehat selalu.