Inilah Mitos & Fakta Seputar Kehamilan Ke Dua
Persalinan pertama atau kedua, biasanya memiliki perbedaan yang jauh. Namun tidak mengelak kalau persalainan pertama dan kedua rasa sakitnya sama saja. Hingga persalinan kedua pun, ada saja mitos yang beredar di kalangan masyarakat. Kira-kira apa saja ya mitos persalinan kedua dan bagaimana kebenarannya?
Momnbabe - Sebagian besar ibu yang sudah pernah melahirkan anak pertama, umumnya akan lebih santai ketika menjalani kehamilan kedua. Meski begitu, tetap saja, nasihat dari keluarga dan kerabat terdekat datang silih berganti dan mungkin membuat Bunda sedikit khawatir.
Namun, jangan langsung percaya dengan semua informasi yang Anda dengar, Moms. Bisa saja, informasi tersebut hanyalah mitos yang tidak terbukti kebenarannya. Jadi, sebelum memercayai semua informasi itu, ada baiknya Bunda mencari tahu dari sumber-sumber terpercaya. Berikut ini mitos yang tidak perlu dipercaya, dan fakta kebenaran dibalik mitos yang beredar:
1. Sekali caesar, maka tetap caesar
Faktanya, Bunda yang sebelumnya melakukan persalinan caesar masih bisa menjalani persalinan normal di kehamilan selanjutnya. Namun, tentu ada syaratnya, yaitu Bunda perlu memberikan jarak pasca persalinan pertama, yaitu selama 18 bulan. Jika anak pertama dan kedua sudah lahir secara caesar, anak ketiga lebih berisiko jika dilakukan secara normal
2. Persalinan berlangsung lebih cepat
Umumnya persalinan kedua berlangsung lebih cepat daripada persalinan pertama. Sebab leher rahim akan terbuka lebih lebar saat melahirkan anak kedua. Panggul dan vagina ibu menjadi lebih lentur karena “jalan lahir” sudah ada, sehingga bayi lebih mudah keluar saat persalinan. Jika persalinan pertama membutuhkan waktu 12-14 jam, persalinan kedua umumnya hanya membutuhkan waktu 8 jam saja hingga pembukaan lengkap.
3. Anak pertama akan membenci Anda dan adiknya
Mungkin sebelum Bunda hamil anak kedua, semua perhatian Bunda dan suami hanya tertuju pada anak pertama. Tapi bukan berarti ketika Bunda hamil anak kedua, anak sulung Bunda akan membenci Bunda dan adiknya. Mungkin akan ada rasa cemburu, namun itu masih bisa diatasi dengan cara memberikan pengertian kepadanya.
Bila dirasa si kakak belum bisa menerimanya, berikan dia waktu untuk beradaptasi. Yakinkan anak sulung Bunda bahwa tidak ada yang perlu dikhawatirkan, sebab ia masih tetap disayang oleh kedua orang tuanya dan hal itu tidak akan pernah berubah.
4. Rasa takut hilang saat hamil kedua
Mitos ini tidak selalu benar. Sekalipun wanita sudah pernah melahirkan, sensasi rasa takut sesaat sebelum persalinan pasti akan menghantui. Jika ibu mengalaminya, penting untuk bicara dengan dokter, agar kondisi kesehatan ibu dan janin tetap terjaga dengan baik sampai waktu persalinan.
5. Payudara tidak memiliki cukup ASI
Faktanya, meski payudara sudah berubah, proses memberikan ASI akan tetap berjalan seperti biasanya. Selama Bunda terus berusaha memberikan ASI, payudara akan tetap memproduksi ASI sebanyak yang dibutuhkan Si Kecil. Jadi, jangan percaya mitos yang satu ini, ya!
6. Kehamilan terlalu dekat membuat ibu rentan stres
Fakta, sebab siklus hormon Bunda belum sepenuhnya kembali normal. Hal tersebut memicu kelahiran prematur dan berpotensi lahir dengan berat badan rendah. Jika berniat hamil selanjutnya, maka sebaiknya menunggu 24-25 bulan setelah melahirkan anak pertama.
7. Anak kedua lebih berat dari anak pertama
Faktanya, meski hal tersebut sering dialami, anak kedua bukan patokan untuk memiliki berat badan tinggi. Hal tersebut tergantung pada kondisi Bunda. Jika saat persalinan kedua Bunda sudah cenderung berumur, bayi bisa saja memiliki berat badan lebih tinggi ketimbang anak sebelumnya.
8. Ngidam dan keluhan kehamilan sebelumnya bisa dirasakan lagi
Faktanya, kehamilan pertama dan kedua tidaklah sama. Jadi, mungkin saja Bunda lebih banyak merasakan hal-hal baru. Jika di kehamilan pertama ibu sering mengidam makanan atau minuman tertentu, di kehamilan kedua bisa saja tidak mengidam sama sekali. Itulah mitos dan fakta seputar persalinan kedua.
Selain jangan percaya mitos yang beredar, sebaiknya jaga kesehatan dengan mengubah pola hidup menjadi lebih sehat ya Bund. Jangan lupa untuk melakukan pemeriksaan kehamilan rutin, untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. Semoga bermanfaat dan sehat selalu.