Inilah Macam - Macam Penyebab Sakit Perut di Awal Kehamilan
Dalam beberapa kasus, rasa sakit perut saat hamil bisa disebabkan oleh gangguan pencernaan atau keasaman, dan dalam beberapa kasus, rasa sakit yang mengganggu bisa menjadi gejala dari sesuatu yang lebih serius. Kira-kira apa saja ya penyebab sakit perut ketika hami?
Momnbabe - Awal kehamilan bisa dibilang menjadi masa-masa adaptif yang cukup sulit ya, Bunda. Tubuh dan psikis masih menyesuaikan diri dengan perubahan hormon yang menandai perkembangan janin di rahim. Morning sickness menjadi hal yang tak terhindarkan di trimester awal kehamilan. Hidung rasanya jadi super sensitif, bahkan mencium bau parfum saja bisa muntah dan mual. Namun ada juga lho Bunda hamil yang tidak mengalami mual dan muntah sehingga bisa melewati tiga bulan awal dengan lebih mudah.
Mual dan muntah bukan menjadi satu-satunya masalah kehamilan yang sering dikeluhkan para Bunda. Sebagian Bunda juga merasakan sakit perut di awal kehamilan. Enggak bisa dipungkiri ya, Bunda, kalau sakit perut di awal kehamilan memicu kekhawatiran soal kesehatan janin.
Tapi, sebenarnya sakit perut di awal kehamilan adalah hal yang sebenarnya sangat umum terjadi. Ragam penyebab sakit perut di awal kehamilan juga bermacam-macam nih, Bunda. Melansir dari WebMd, saat tubuh mengalami perubahan yang cukup signifikan, terkadang ada rasa tidak nyaman. Saat Janin tumbuh, Bunda membawa beban lebih banyak di perut. Sehingga organ-organ yang lain terdorong "keluar".
Akibatnya, Bunda pun jadi sering mengalami sakit perut di awal kehamilan. Jadi normal ya Bunda. Walaupun sakit perut ini akan menghilang dengan sendirinya, Bunda harus tetap mengenali gejala sakit perut apa saja ya di trimester pertama.
Mengutip dari Americanpregnancy, sakit perut seringkali didefinisikan sebagai rasa mulas oleh para Bunda. Nah, inilah beberapa penyebab Bunda sakit perut di awal kehamilan:
1. Nyeri ligamen
Nyeri ini ditandai dengan sakit perut yang menusuk tajam saat Bunda mengubah posisi. Penyebabnya karena dua ligamen besar yang membentang dari rahim ke selangkangan Bunda ikut meregang. Nyerinya bahkan sampai ke punggung ya Bunda. Itu karena, saat rahim tumbuh, ligamen meregang dan menimbulkan ketidaknyamanan, Bunda."Kadang-kadang saat rahim membesar, akan meregangkan ligamen bundar dan dua ligamen besar yang berada di bagian depan rahim dan turun ke selangkangan," kata Patrick Duff, MD, profesor kebidanan dan ginekologi di University of Florida di Gainesville dilansir Parents.
2. Kembung dan sembelit
Meningkatnya kadar progesteron selama kehamilan menyebabkan tubuh menyimpan banyak gas dalam perut nih, sehingga terasa kembung. Saluran pencernaan Bunda pun jadi melambat, sehingga perjalanan makanan juga terhambat. Akibatnya Bunda sering merasa mulas. Kondisi ini bisa dikenali sebagai gejala sembelit. Untuk mengatasinya, sebaiknya banyak mengonsumsi makanan yang banyak kandungan serat dan minum banyak air putih ya.
3. Kontraksi palsu atau Braxton-hicks
Braxton-hicks atau kontraksi palsu juga mungkin terjadi di trimester awal kehamilan lho, Bunda. Akibat dari kontraksi ini menyebabkan otot perut mengencang dan keras, sehingga seringkali menjadi sakit rasanya.Kontraksi ini termasuk gangguan ringan dan minim resiko. Cara membedakannya dengan kontraksi yang sebenarnya, terletak pada durasinya Bunda. Jika hanya sekali-kali dalam waktu singkat, dan tidak sampai mengganggu aktifitas, Bunda bisa melanjutkan aktifitas seperti biasa ya. Sementara jika intens, menyakitkan dan dalam durasi lama, sebaiknya Bunda langsung memeriksakan diri ke tenaga medis.
4. Kehamilan ektopik
Jika Anda mengalami rasa sakit yang tajam dan tak tertahankan hanya di satu sisi, ada kemungkinan kehamilan ektopik. Kehamilan ektopik mengacu pada implantasi janin di mana saja selain rahim, paling sering di tuba fallopi.Kondisi ini memerlukan perawatan medis karena dapat mengakibatkan keguguran atau dideteksi dan dihentikan secara medis.Kehamilan ektopik akan menyebabkan rasa sakit yang tajam.
Itulah beberapa penyebab sakit perut yang biasa dialami oleh ibu hamil. Semoga bermanfaat dan sehat selalu.