Inilah Fakta Menarik Seputar Berhubungan Badan di Masa Kehamilan, Cek Yuk!
Hubungan seksual menunjukkan perilaku kasih sayang, rasa aman, tenang, kebersamaan dan kedekatan antara suami istri. Namun, apakah ada bahaya berhubungan saat hamil?
Momnbabe - Ketika di masa kehamilan, berhubungan badan mampu meningkatkan ikatan serta keromantisan antara suami dan istri.Hal ini juga menjadi peranan penting untuk saling menumbuhkan rasa kasih sayang dan dasar saling mengasihi.
Namun bagaimana dengan berhubungan badan saat kondisi sedang hamil? Banyak pasangan yang ragu berhubungan seks saat hamil, karena alasan keamanan. Namun, sebenarnya hubungan seks saat hamil tidak dilarang, tetapi memang ada beberapa hal yang perlu bunda perlu ketahui agar hubungan seks tidak membahayakan janin dan kesehatan bunda. Berikut meruoakan fakta menarik tentang hubungan badan ketika hamil yang perlu bunda ketahui:
1. Penurunan gairah sewaktu-waktu
Gairah seks bunda dapat menurun sewaktu-waktu, terutama di trimester pertama. Penurunan gairah seks ini diakibatkan oleh perubahan hormon kehamilan, kelelahan, dan rasa mual. Gairah seks juga menurun saat tubuh bunda mulai membesar dan menjelang hari persalinan. Nggak cuman bunda saja lho yang dapat mengalami penurunan gairah, Ternyaya suami juga dapat mengalami penurunan hasrat seksual.
Beberapa calon ayah ternyata juga dapat mengalami penurunan hasrat seksual ketika istri mereka sedang hamil lho, Bund! Mereka mungkin saja cenderung khawatir jika kegiatan seks akan menyakiti bayinya, bukan semata-mata karena perubahan tubuh yang dialami bunda selama hamil. Hal ini menyebabkan adanya perbedaan berhubungan saat hamil, mulai dari hasrat hingga gairal seksual.
2. Konsultasi dengan dokter
Sebelum melakukan hubungan badan, ayah dan bunda wajib untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter kandungan. Terutama unutk bunda yang pernah mengalami keguguran. Jika Ibu pernah mengalami keguguran atau riwayat masalah kehamilan, konsultasi dengan dokter sebelum berhubungan seks. Beberapa ibu hamil yang mengalami masalah kehamilan mungkin akan diminta untuk membatasi atau malah menghindari hubungan seks selama kehamilan, tergantung tingkat keparahan masalah kehamilan.
3. Payudara dan vagina menjadi lebih sensitif
Bunda tahu nggak kalau ketika hamil, payudara dan vagina akan menjadi lebih sensitif. Hal itu dikarenakan, tingginya kadar progesteron dan estrogen selama kehamilan akan membuat payudara dan vagina Ibu menjadi lebih sensitif. Itu sebabnya, bunda akan lebih cepat dan sering mengalami orgasme.
4. Bayi akan tidak bergerak untuk sementara waktu
Tahu nggak sih bund, beberapa dari bunda akan merasakan bayi Anda tidak bergerak untuk sementara waktu setelah orgasme. Hal ini terjadi karena kontraksi dalam rahim yang disebabkan oleh orgasme. Bunda harus menghindari penetrasi yang terlalu dalam karena berisiko bagi kehamilan.
5. mengandung bayi laki-laki lebih meningkatkan libido
Terdengar unik tapi ini nyata lho bund, menurut para ilmuwan Inggris yang dikutip dari sumber Mother&Baby UK, bayi laki-laki menghasilkan lebih banyak androgen, yaitu hormon seks yang meningkatkan libido sang bunda. Jadi, jika libido bunda begitu memuncak saat hamil, bisa jadi calon bayi bunda berjenis kelamin laki-laki.
6. Lakukan posisi Spooning
Sebelum bunda melakukan hubungan seks kembali, bunda pasti disarankan untuk melakukannya dengan posisi spooning. Posisi spooning adalah di mana bunda dan ayah berbaring menghadap satu sisi, lalu posisi suami meringkuk di belakang budna, seperti sendok. Bunda juga bisa mencoba posisi women on top, sebagai posisi berhubungan saat hamil untuk mengontrol kedalaman penetrasi.
7. Rangsangan seksual dapat menyebabkan kolostrum
Pada akhir trimester kehamilan, rangsangan seksual dapat menyebabkan kolostrum, yaitu kebocoran air susu yang menetes dari payudara bunda. Jangan panik! Hal tersebut alami terjadi. Namun, jika itu membuat bunda tidak nyaman, hindari melakukan seks untuk sementara waktu.
8. Hubungi dokter jika Ibu mengalami pendarahan berat
Jika setelah melakukan hubungan seks bunda mengalami pendarahan berat, merasakan sakit, atau kontraksi hingga lebih dari 30 menit, hubungi dokter segera!
Selain kondisi di atas, bunda tidak dianjurkan berhubungan seks saat hamil bila pasangan memiliki penyakit menular seksual, seperti herpes, klamidia, atau HIV. Hal ini dikhawatirkan dapat menularkan penyakit tersebut ke bunda dan janin.
Penggunaan kondom juga disarankan selama berhubungan seks saat hamil untuk mencegah infeksi penyakit menular seksual yang membahayakan Bumil dan janin.Seks saat hamil akan memberikan banyak manfaat untuk ibu hamil dan janin, asalkan dilakukan dengan baik dan benar serta dalam kondisi kehamilan yang sehat.
Jangan ragu untuk mencurahkan keinginan Anda untuk mencapai kepuasan berhubungan seksual. Dengarkan pula pendapat pasangan Anda, hingga mencapai kesepakatan bersama. Semoga bermanfaat dan sehat selalu