Inilah Cara Menyapih Si Kecil yang Sudah Menginjak 2 Tahun, Simak Yuk Bund!

Tidak sedikit orang tua yang merasa kesulitan saat menyapih buah hatinya. Nah, ada beberapa cara menyapih anak yang bisa Bunda coba lakukan. Dengan begitu, Si Kecil akan merasa nyaman sehingga proses menyapih pun dapat berjalan lancar.

Momnbabe - Sebenarnya, tidak ada patokan waktu atau usia yang tepat untuk menyapih anak. Namun, WHO merekomendasikan waktu terbaik untuk menyapih anak adalah saat usianya menginjak 2 tahun. Alasannya, karena pemberian ASI eksklusif pada 2 tahun pertama kehidupan anak, sangat baik untuk menunjang dan mengoptimalkan pertumbuhannya.

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, tidak ada patokan pasti kapan anak perlu disapih, sebab setiap anak memiliki kesiapan yang berbeda-beda. Namun, ada beberapa tanda yang bisa dijadikan sebagai acuan Bunda untuk mulai menyapih Si Kecil, yaitu:
  • Tidak tertarik atau rewel saat menyusu
  • Durasi menyusu lebih pendek dari sebelumnya
  • Sering memainkan puting, seperti digigit atau ditarik
  • Perhatiannya mudah terganggu saat ada hal yang lebih menarik, seperti orang berbicara, makanan, atau mainan
Tanda yang telah disebutkan di atas dapat menjadi tolak ukur kesiapan anak untuk disapih. Bunda pun bisa memulai berbagai cara untuk menyapih. Namun, ada kondisi tertentu yang membuat Bunda sebaiknya menunda untuk menyapih Si Kecil, yaitu:
  • Bunda atau Si Kecil sedang sakit
  • Si Kecil sedang tumbuh gigi
  • Adanya perubahan besar dalam hidup, misalnya Bunda dan keluarga pindah rumah atau bepergian dalam jangka panjang
Bunda bisa mulai menerapkan cara menyapih anak ketika tanda kesiapan Si Kecil untuk disapih telah muncul. Nah, berikut ini adalah panduan cara menyapih anak yang bisa Bunda terapkan:

1. Kurangi secara perlahan

Cara menyapih anak yang pertama adalah mengurangi frekuensi dan durasi menyusui. Misalnya, bila Si Kecil biasa menyusu sebanyak 5 kali sehari, kurangi menjadi 4 kali sehari dan kurangi terus secara bertahap hingga ia berhenti menyusu.Demikian pula dengan lamanya durasi menyusu. Jika sekali menyusu bisa mencapai 30 menit, kurangi menjadi 20 menit dan terus kurangi secara bertahap. Dengan begitu, Si Kecil akan beradaptasi dan Bunda terhindar dari radang payudara akibat berhenti menyusui secara tiba-tiba.

2. Hentikan menyapih di siang hari

Cara menyapih anak juga bisa dimulai secara bertahap dengan berhenti menyusuinya di siang hari. Bunda bisa mengalihkan perhatiannya ke makanan padat yang disukai Si Kecil. Saat malam tiba, Bunda bisa kembali memberikan ASI kepada Si Kecil.

3. Berikan makanan pengganti di malam hari

Jika Si Kecil mulai terbiasa untuk tidak menyusu di siang hari, Bunda bisa menerapkan hal yang sama begitu malam tiba. Namun, tetap lakukan secara bertahap agar ia tidak merasa kehilangan atau bahkan stres.

Cara menyapih anak di malam hari bisa dilakukan dengan memberikan anak makanan ringan, seperti yoghurt buah atau biskuit kesukaannya menjelang waktu tidur. Ini dapat membuatnya merasa kenyang dan tidak ingin menyusu.Setelah memberikan makanan, Bunda juga bisa mengalihkan perhatiannya dengan melakukan aktivitas yang bisa membuatnya tertidur, seperti membacakan buku cerita.

4. Berikan susu melalui botol atau cangkir

Coba berikan susu melalui botol dan kurangi pemberian ASI secara langsung. Bunda bisa menjelaskan kepada Si Kecil bahwa ketika sudah besar, ia harus mulai minum susu dengan menggunakan gelas.

Sebagian ibu menyusui ada yang memutuskan untuk menyapih anak lebih awal, yaitu ketika anak telah berusia 1 tahun lebih. Hal ini biasanya dikarenakan alasan mendesak, seperti pekerjaan atau alasan medis tertentu.

Namun, Bunda tidak perlu berkecil hati. Bunda tetap bisa mencukupi kebutuhan gizi Si Kecil dengan memberikannya makanan bergizi dan susu pengganti ASI, seperti susu sapi.

Jika sudah menerapkan cara menyapih anak seperti di atas, tetapi Si Kecil tetap menyusui lebih dari 2 tahun, Bunda tak perlu khawatir. Menyusui lebih dari 2 tahun atau extended breastfeeding tetap membawa manfaat, kok.

Apabila cara menyapih anak di atas belum berhasil dan Bunda terus mengalami kesulitan, jangan ragu untuk konsultasi ke dokter. Dengan begitu, dokter bisa memberikan saran terbaik agar proses menyapih Si Kecil dapat berjalan dengan lancar.
Artikel Menarik Lainnya
Galau Untuk Menghangatkan ASIP? Ikuti Cara Ini Yuk Bund!
Galau Untuk Menghangatkan ASIP? Ikuti Cara Ini Yuk Bund!Untuk menjaga jangka waktu hidup ASI perah, biasanya ASI tersebut tersebut akan didinginkan atau bahkan dibekukan di dalam freezer khusus. Kemudian perlu dihangatkan kembali sebelum diberikan pada
Payudara Kecil Bikin Produksi ASI Semakin Sedikit? Cek Dulu Yuk!
Payudara Kecil Bikin Produksi ASI Semakin Sedikit? Cek Dulu Yuk!Perubahan tubuh ibu hamil yang paling terasa di awal kehamilan bukanlah pada bentuk perut melainkan payudaranya. Setuju tidak Bund? Payudara besar saat hamil merupakan salah satu perubahan fisik
`Perlihatkan Lagi
Normalkah Keputihan Di Trimester Pertama? Simak Yuk!Keputihan adalah cara alami tubuh untuk menjaga kebersihan dan kelembaban vagina. Ketika mengalami keputihan, cairan yang dikeluarkan oleh kelenjar vagina dan leher rahim akan membawa bakteri dan sel
Apasih bedanya Keputihan hamil dan Tidak Hamil?Keputihan seringkali dianggap sebagai ciri menjelang datang bulan. Padahal, ini bisa juga menunjukkan pertanda kehamilan lho, Mom. Maka dari itu, cukup penting bagi Anda untuk mengenali perbedaan
-
-
Media Sosial
Contact Us
+62 823 1022 7227
Partners
-
-
-
-
©- 2023 PT AARON INNOVATION INDONESIA. All Rights Reserved.