Inilah 5 Ide Sensory Play yang Sederhana Namun Tetap Menyenangkan
Pernahkah Bunda mencoba sensory play untuk Si Kecil? Permainan ini disinyalir dapat mendukung perkembangan sensor motorik anak. Selain merasakan tekstur dari sebuah benda, berbagai panca indra anak juga akan dilibatkan dalam kegiatan sensory play. Inilah beberapa ide sensory play yang sederhana namun tetap menyenangkan.
Momnbabe - Sensory play adalah istilah yang sangat populer dalam dunia pengasuhan belakangan ini. Istilah ini sering ditemukan di bacaan-bacaan seputar anak, di situs-situs parenting, di grup-grup daring orangtua, atau di dalam obrolan antara para Bunda atau para Ayah yang sedang mengantri untuk mengantar anaknya vaksin. Beberapa mungkin ada yang sudah paham apa itu sensory play. Namun, sebagian lain bisa jadi masih menganggap bahwa ini istilah yang baru, terutama bagi mereka yang baru menyandang status sebagai orangtua.
Sensory play merupakan permainan atau aktivitas yang dilakukan untuk mendorong anak menggunakan satu atau beberapa inderanya. Seperti yang kita ketahui, indera manusia itu ada lima; indera penglihatan (mata), indera pendengar (telinga), indera pengecap (lidah), indera pembau (hidung), dan indera peraba (kulit). Sebenarnya ada dua indera lagi yang seringkali luput dari perhatian kita; proprioception dan keseimbangan. Proprioception meliputi gerakan dan posisi anggota badan dan otot. Indera ini memungkinkan kita mampu menyentuh pipi menggunakan jari meski mata tertutup, atau ketika kita bisa naik tangga, tanpa perlu melihat satu per satu anak tangga. Sedangkan keseimbangan mencakup kemampuan kita untuk mengetahui posisi tubuh kita dalam kaitannya dengan gravitasi. Jadi, ketika bicara sensory play, tentu tidak hanya sebatas permainan yang melibatkan sentuhan saja, ya, Bu. Semua aktivitas yang melibatkan pancaindera juga termasuk sensory play!
Sensory play adalah jenis aktivitas yang memberikan stimulasi pada seluruh indra anak, yaitu peraba (kulit), penglihatan (mata), pendengaran (telinga), penciuman (hidung), dan pengecap (lidah). Selain itu, sensory play juga mencakup gerakan, keseimbangan, dan kesadaran spasial. Menariknya, kegiatan ini bisa dilakukan sejak anak masih sangat kecil. Mengoptimalkan stimulasi terhadap seluruh panca indra akan membuat anak lebih mengenal dunia di sekitarnya. Bahkan, manfaat dari permainan sensori ini bisa menunjang kemampuan anak di bidang akademis. Berikut beberapa manfaat sensory play bagi Si Kecil, yaitu:
1. Sensory play dapat mendukung perkembangan kognitif anak
2. Sensory play dapat membantu memperkaya kosakata dan bahasa anak
3. Sensory play dapat menstimulasi motorik kasar dan halus
4. Sensory play dapat membantu mengembangkan dan meningkatkan kemampuan mengingat (memori) anak
5. Sensory play dapat melatih kreativitas dan imajinasi anak
6. Sensory play dapat Menenangkan anak
Ada beberapa ide sensory play yang mudah dan sederhana namun tetap menyenangkan bagi Si Kecil, yaitu:
1. Sensory play untuk bayi
Bermain mainan gantung, bunyi-bunyian, atau dengan boneka jari
Sensory play tetap bisa dilakukan bersama bayi meski ia baru lahir dan penglihatannya belum berkembang dengan sempurna. Justru aktivitas sensorik bisa membantu mengasah kemampuan inderanya, salah satunya penglihatan. Contoh aktivitas yang bisa Ibu lakukan adalah memasang mainan atau boneka gantung sekitar 30 cm dari penglihatannya dengan posisi telentang. Ibu juga bisa memanfaatkan mainan gantung yang sudah tersedia di bouncer atau menggunakan boneka jari. Permainan ini bisa menstimulasi visual bayi, serta melatih fokusnya dengan melacak gerakan dari mainan yang digantung tersebut.Selain mainan gantung, Ibu juga bisa mengasah indera pendengaran bayi lewat bunyi-bunyian, seperti bola atau boneka dengan kerincingan. Ada juga mainan rattle yang ada gagangnya sehingga bisa dipegang sendiri oleh bayi. Aktivitas ini selain mengasah pendengarannya juga bisa menstimulasi motorik kasar dan halus serta menstimulasi penglihatan juga.
Bermain dengan cermin
Bayi juga sangat tertarik dengan cermin. Meletakkan cermin di dekat bayi juga bisa jadi contoh sensory play yang bisa dilakukan di rumah, lo. Biasanya bayi akan tertarik dengan bayangannya sendiri. Biarkan ia bereksplorasi dengan melihat cermin. Aktivitas ini juga bisa dilakukan sambil ia tummy time.
Bermain dengan agar-agar
Agar-agar memiliki tekstur kenyal. Membebaskan si kecil bermain dengan agar-agar dapat meningkatkan kepekaan pada indera perabanya. Rasa gemas pada tekstur agar-agar juga dapat mendorong anak meremas-remasnya hingga hancur. Ibu dan Ayah juga bisa “mengubur” beberapa animal figure di dalam agar-agar supaya si kecil bisa berusaha mengambilnya dan semakin semangat bereksplorasi!
2. Sensory play untuk anak 1 tahun
Melukis menggunakan tangan dan kaki
Menginjak usia 1 tahun, biasanya anak sudah mulai bisa berjalan. Artinya ia sudah lebih menguasai tangan dan kakinya. Sensory play anak 1 tahun bisa dengan mengajaknya melukis menggunakan tangan dan kaki. Sediakan media gambar yang sangat lebar (misalnya memakai kertas karton putih ukuran besar), dan beberapa cat warna. Ajarkan anak untuk mencelupkan jari atau kakinya ke cat lalu mencoretkannya ke kertas. Selanjutnya biarkan anak bereksplorasi sendiri. Sebisa mungkin pilih cat yang aman untuk anak-anak ya, Bu.Nah, aktivitas melukis ini bisa dimodifikasi lagi, lo. Ibu juga bisa mengajak anak melukis memakai pipet, kapas, spons, garpu, dan banyak lainnya. Sensory play ini membawa banyak manfaat seperti menstimulasi visual, melatih koordinasi mata dan tangan, motorik halus, meningkatkan kreativitas, dan mengenalkan konsep warna.
Bermain play dough
Permainan ini cukup populer di kalangan anak-anak dan tersedia di banyak toko mainan. Play dough adalah versi modern dari plastisin atau malam yang dulu sering kita mainkan. Mainan ini mirip tanah liat, teksturnya yang lembut dan mudah dibentuk-bentuk. Bermain play dough dapat melatih motorik halus anak serta memancing daya kreativitasnya. Ini karena play dough bisa dibentuk menjadi benda-benda dan memungkinan anak untuk menciptakan karyanya sendiri lewat play dough.
Bermain pasir kinetik
Pasir kinetik atau yang biasa disebut pasir ajaib dibuat dari pasir yang dicampur komponen tertentu sehingga menghasilkan pasir yang mudah dibentuk. Biasanya satu set pasir sudah termasuk alat-alat seperti ember mini, sekop, dan beberapa cetakan untuk membentuk pasirnya. Biarkan anak berkreasi dengan pasir kinetik!
3. Sensory play untuk anak 2 tahun
Memindahkan air menggunakan spons
Bagian basah-basahan biasanya jadi favorit banyak anak-anak. Fasilitasi ketertarikannya itu dengan meminta anak memindahkan air menggunakan spons. Mulanya, siapkan 2 baskom dan isi salah satunya dengan air. Siapkan juga spons cuci piringnya juga. Lalu minta anak mencelupkan spons di wadah berisi air. Kemudian peras spons yang sudah “penuh” itu ke wadah lain yang kosong. Lewat permainan ini, anak juga akan belajar bahwasannya air itu bisa dipindahkan memakai spons, sehingga kemampuan berpikirnya pun terasah.
Menyortir warna
Sensory play selanjutnya adalah menyortir warna. Ibu bisa mengajak anak mengelompokkan warna pada mainannya yang berantakan. Selain melatih penglihatan anak, aktivitas ini juga melibatkan motorik kasar dan halus si kecil! Jangan lupa untuk siapkan juga kotak untuk masing-masing warnanya ya!
Mencocokkan bentuk
Salah satu cara memperkenalkan bentuk pada anak adalah dengan mencocokkan bentuk. Misalnya Ibu dan Ayah bisa menyiapkan beberapa kertas origami yang sudah digunting menjadi bermacam-macam bentuk, seperti lingkaran, persegi, segitiga, dan persegi panjang. Ambil satu bentuk dan minta anak mencari pasangannya. Selain cara ini, banyak juga puzzle bentuk-bentuk dua dimensi yang bisa Ibu manfaatkan.
Itulah beberapa ide seru sensory play yang bisa dimainkan di rumah. Sebenarnya masih banyak lagi permainan sensorik yang bisa orangtua coba bersama si kecil. Atau mungkin Ibu dan Ayah bisa berkreasi sendiri? Selalu berusaha untuk berkreasi ya Bund dalam menciptakan sensory play untuk si kecil. Semoga bermanfaat dan sehat selalu.