Cegah Dehidrasi Busui Saat Puasa!

Cegah Dehidrasi Busui Saat Puasa!
Ramadhan merupakan bulan suci bagi umat Islam. Nah, bagi Bunda yang sedang menyusui, ikut berpuasa di Ramadhan memang boleh-boleh saja, ya.Namun, mengingat aktivitas menyusui tetap dilakukan, ada baiknya, Bunda perlu lebih bijaksana dalam mengatur pola makan dan juga memenuhi kebutuhan cairan secara ekstra.Seperti diketahui Dehidrasi menjadi salah satu masalah kesehatan yang rentan terjadi saat puasa, terutama jika Bunda tidak mengelola pola makan dan minum dengan benar atau Bunda bekerja serta mengeluarkan banyak keringat.Hal ini karena selama berpuasa, tubuh tidak mendapat asupan cairan untuk waktu yang cukup lama.Beberapa gejala yang bisa Bunda rasakan saat mengalami dehidrasi adalah munculnya rasa haus yang hebat, pusing, sakit kepala, mual, mulut kering, serta tidak bersinergi.
Tak hanya menimbulkan rasa haus, kondisi ini dapat mempengaruhi fungsi organ-organ tubuh serta sirkulasi darah dan oksigen.Jika dibiarkan, dehidrasi berisiko menimbulkan gejala yang lebih serius, mulai bad mood, rasa lemas atau lelah yang berlebihan, detak jantung yang cepat, kulit sangat kering, tidak buang air kecil atau urine berwarna kuning pekat, hingga penurunan kesadaran.Nah, supaya Bunda terhindar dari risiko dehidrasi saat puasa, maka penting untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh dengan beberapa cara berikut ini.

Berikut Tips Untuk Busui Agar Terhindar Dari Dehidrasi :

1. Minum Cukup Air Putih
Untuk mencegah dehidrasi, pastikan Bunda minum banyak cairan selama sahur dan buka puasa. Saat puasa, Bunda bisa mencukupi kebutuhan cairan tersebut dengan memanfaatkan pembagian 2–4–2, yaitu 2 gelas air saat berbuka puasa, 4 gelas air di malam hari hingga menjelang tidur, dan 2 gelas air saat sahur. Hindari minum air dalam jumlah banyak di satu waktu. Kebiasaan ini justru dapat meningkatkan risiko terjadinya gangguan elektrolit yang bisa menyebabkan keracunan air.
2. Hindari Makanan Pedas Dan Asin
Cara mencegah dehidrasi selanjutnya adalah dengan membatasi makanan pedas dan asin, baik saat berbuka maupun ketika sahur. Makanan pedas dan asin akan membuat tubuh Bunda membutuhkan asupan air lebih banyak. Bila Bunda tidak minum banyak saat makan makanan pedas atau asin, maka risiko dehidrasi semakin tinggi. Bila Bunda ingin makan pedas, sebaiknya batasi dalam porsi kecil atau tidak terlalu pedas. Selain itu, sebaiknya tidak menggunakan garam atau rempah terlalu banyak dalam masakan Bunda.
3. Batasi Konsumsi Minuman Manis
Berbuka puasa dengan minuman manis memang sangat enak dan menyegarkan. Namun, Bunda harus membatasinya sebagai cara mengatasi dehidrasi saat puasa. Berdasarkan penelitian, makanan atau minuman manis akan meningkatkan rasa haus karena kandungan gula yang tinggi. Minuman manis tidak memenuhi kebutuhan cairan, melainkan hanya membuat Bunda merasa haus. Kendati begitu, bukan berarti Bunda tidak boleh sama sekali konsumsi minuman ini. Bunda tetap boleh minum minuman manis, asalkan dibatasi. Jika ingin konsumsi manis, sebagai penggantinya Bunda bisa makan buah manis alami, seperti kurma atau semangka.
4. Hindari Minuman Berkafein
Bagi pecinta kopi atau jenis minuman lain yang mengandung kafein, Bunda tentu ingin tetap meminumnya di luar jam puasa atau saat sahur. Namun, sebaiknya hindari minum kafein selama bulan puasa. Kafein mengandung efek diuretik. Ini berarti kafein akan meningkatkan produksi urine Bunda dan membuang garam dan air dari tubuh. Akibatnya, Bunda akan lebih cepat haus nantinya. Bila Bunda tidak mau dehidrasi saat puasa, sebaiknya hindari minum kafein, terutama untuk berbuka puasa. Sebaliknya, minumlah air putih dan perbanyak konsumsi buah yang mengandung air tinggi, seperti semangka dan pir.
5. Konsumsi Sayur Dan Buah
Baik sedang puasa atau tidak, konsumsi buah dan sayur adalah kunci utama pola makan sehat agar tubuh sehat sepanjang waktu. Buah dan sayur bukan hanya kaya akan nutrisi tetapi juga membantu menghidrasi tubuh. Sebagian besar jenis sayur dan buah dianjurkan untuk dikonsumsi saat berbuka dan sahur. Terutama buah dan sayur yang mengandung konten air tinggi, seperti Mentimun, Belimbing, Semangka, Seledri, Tomat, Pir, dan Pisang.
6. Olahraga Sesuai Dengan Kebutuhan
Bunda disarankan untuk tetap olahraga selama berpuasa agar tubuh tetap bugar. Namun, pilihlah jenis olahraga sesuai kebutuhan dan kondisi tubuh Bunda. Perlu Bunda ingat, jangan memaksa melakukan olahraga berat saat berpuasa karena berisiko tinggi menyebabkan dehidrasi. Sebaiknya, lakukan olahraga intensitas ringan seperti jalan kaki, jogging, atau yoga. Selain itu, pilih waktu olahraga yang tepat, yaitu sekitar 30 menit menjelang buka puasa. Bila Bunda merasa sangat kelelahan, segera berhenti olahraga dan simpan energi Bunda sampai waktu berbuka puasa.
7. Menjaga Kebutuhan Kalori
Setelah berpuasa seharian penuh, sebaiknya tidak langsung tergesa-gesa mengonsumsi makanan dalam jumlah besar agar tidak terjadi gangguan pada pencernaan. Berbuka puasa dapat diawali dengan minum segelas air hangat atau teh tawar hangat agar lambung siap menerima makanan. Kemudian, sekitar lima hingga sepuluh menit kemudian, makanlah makanan dengan manis alami dalam jumlah wajar. Bunda bisa mengkonsumsi pisang atau 3-5 biji kurma. Bunda bisa mengonsumsi makanan yang lengkap dan seimbang dengan kandungan karbohidrat dan lemak yang bersumber dari bahan-bahan yang alami. Serat, vitamin, dan mineral dari buah dan sayur juga harus dikonsumsi guna melindungi organ pencernaan selama berpuasa. Selain kandungan makanan yang harus diperhatikan, jumlah yang dikonsumsi juga harus sesuai. Perlu diingat bahwa mengalami kehausan saat berpuasa itu wajar dan belum tentu termasuk tanda-tanda dehidrasi. Rasa haus ringan umumnya tidak akan memicu dampak yang cukup parah bagi kesehatan, apalagi jika Bunda sudah minum air dengan cukup saat sahur.Apabila Bunda mengalami dehidrasi parah seperti gejala dehidrasi yang sudah disebutkan, sebaiknya jangan memaksakan kondisi tubuh Bunda.Itu dia beberapa tips untuk Busui agar terhindar dari dehidrasi saat puasa. Walaupun Bunda tidak makan dan minum di siang hari, Bunda harus tetap memenuhi kebutuhan mineral dan nutrisi melalui asupan bergizi dan air putih yang cukup di luar jam puasa.
Referensi:
Artikel Menarik Lainnya
Galau Untuk Menghangatkan ASIP? Ikuti Cara Ini Yuk Bund!
Galau Untuk Menghangatkan ASIP? Ikuti Cara Ini Yuk Bund!Untuk menjaga jangka waktu hidup ASI perah, biasanya ASI tersebut tersebut akan didinginkan atau bahkan dibekukan di dalam freezer khusus. Kemudian perlu dihangatkan kembali sebelum diberikan pada
Payudara Kecil Bikin Produksi ASI Semakin Sedikit? Cek Dulu Yuk!
Payudara Kecil Bikin Produksi ASI Semakin Sedikit? Cek Dulu Yuk!Perubahan tubuh ibu hamil yang paling terasa di awal kehamilan bukanlah pada bentuk perut melainkan payudaranya. Setuju tidak Bund? Payudara besar saat hamil merupakan salah satu perubahan fisik
`Perlihatkan Lagi
Bumil Boleh Puasa Gak Sih?Yuk Kita Bahas. . Bumil boleh puasa gak sih? Yuk kita bahas Menjelang Ramadhan, pasangan yang tengah menantikan momongan acapkali bertanya-tanya, boleh tidaknya ibu hamil menjalankan puasa.Seperti diketahui, hukum Islam menyebutkan bahwa ibu hamil dan ibu menyusui boleh tidak berpuasa selama Ramadhan.Ibu hamil dan menyusui bisa mengganti ibadah puasanya dengan membayar fidyah sesuai jumlah hari puasa yang terlewatkan.Namun, terkadang ada sejumlah ibu hamil yang tetap ingin menjalankan ibadah puasa.Lantas, bagaimana pertimbangannya dari sudut pandang kesehatan? Simak penjelasan berikut.Dari kacamata kesehatan, boleh tidaknya ibu hamil menjalankan ibadah puasa sebaiknya didiskusikan dengan dokter atau bidan yang menangani.Dokter atau bidan biasanya memberikan lampu hijau bagi ibu hamil untuk berpuasa apabila kondisi fisik ibu hamil dan janin dalam kandungan prima dan tahap kehamilan masih memungkinkan.Sebaliknya, ibu hamil umumnya tidak dianjurkan puasa apabila ada potensi komplikasi yang
Yuk Bun Lakukan Pijat ILU Bila Si Kecil Rewel Tengah Malam!. .   Beberapa bunda mungkin kebingunan dan panik bila sikecil tiba-tiba rewel, menangis, sulit makan, dan sulit tidur. Sebagian besar masalah terjadi karena perut keras atau kembung, bunda tidak perlu khawatir. Pijat ILU bisa bunda lakukan untuk atasi perut kembung pada sikecil:   Sebelum melakukan pijat ILU, pastikan suhu ruangan cukup hangat dan buatlah suasana senyaman mungkin agar sikecil merasa tenang dan nyaman. Gerakan Membentuk Huruf I. Gunakan minyak yang terbuat dari bahan alami, seperti essential oil yang dapat menghangatkan dan menenangkan sikecil. Tuangkan setetes minyak dan gosok-gosokan di kedua telapak tangan.Letakkan telapak tangan di perut atau di bagian bawah pusar bayi agar efektif bekerja pada usus bayi. Bentuklah huruf I di perut bayi dengan mengelus menggunakan tekanan sedang dari bawah tulang rusuk kiri sampai ke depan tulang pinggul kali sebanyak 10 kali. 2. Gerakan Membuat Huruf L. Dari bagian atas pusar, usap dari kiri ke kanan lalu ke arah bawah
-
-
Media Sosial
Contact Us
+62 823 1022 7227
Partners
-
-
-
-
©- 2023 PT AARON INNOVATION INDONESIA. All Rights Reserved.