Kerongkongan bayi berusia di bawah satu tahun masih dalam pembentukan. Otot kerongkongannya yang menghubungkan kerongkongan dengan lambung, belum matang sepenuhnya. Ini menyebabkan makanan yang telah masuk ke lambung kembali naik ke kerongkongan dan terjadilah gumoh.
Bunda tidak perlu khawatir karena hal ini normal terjadi pada bayi. Gumoh sendiri berkurang saat bayi memasuki usia 18 bulan dan gumoh normal terjadi dari bayi baru lahir hingga usia 4-6 bulan. Namun, gumoh akan semakin jarang dan berhenti total di usia 1 tahun seiring otot kerongkongan si kecil yang menguat. Berikut beberapa penyebab lain bayi sering gumoh dan penanganan apa yang harus dilakukan oleh orang tua.
Penyebab Bayi Sering Gumoh
- Bayi Alergi Makanan
Bayi yang cukup sensitif terhadap makanan umumnya sering gumoh. Salah satu jenis alergi yang menyebabkan bayi gumoh adalah alergi susu sapi.
2. Bayi Merasa Kenyang
Penyebab nya karena ukuran lambung bayi yang masih sangat kecil yaitu seukuran bola pingpong sehingga tidak dapat menampung air susu ibu (ASI) .Ketika bayi mendapat asupan ASI atau susu formula yang berlebihan, bayi akan mengeluarkan sedikit cairan susu tersebut dalam bentuk gumoh.
3. Bayi Menelan Udara Saat Menyusui
Penyebab lain kenapa bayi sering gumoh adalah perut kembung karena terlalu banyak menelan udarav saat menyusu atau makan. Gas yang masuk bersama cairan ASI akan ikut terperangkap dalam lambung. Ketika ibu menyendawakan si kecil, kadang sebagian cairan bisa ikut terbawa naik ke kerongkongan dan keluar dari mulut.
4. Gastroesophageal Reflux Disease (GERD)
Gastroesophageal reflux disease atau GERD adalah gangguan pencernaan yang menggambarkan naiknya asam lambung ke kerongkongan.
Jika bayi sering mengalami gumoh, salah satu penyebabnya mungkin bisa menunjukkan GERD. Risiko GERD cenderung terjadi pada bayi prematur.
Apa Yang Harus Dilakukan Saat Bayi Sering Gumoh
- Jaga Agar Bayi Tetap Tegak
Beri makan bayi dalam posisi yang lebih tegak. ikuti setiap pemberian makan dengan 30 menit dalam posisi tegak dan hindari permainan aktif langsung atau penggunaan ayunan bayi.
2. Hindari Memberi Makan Berlebihan
Coba beri makan bayi dalam jumlah yang lebih kecil tetapi lebih sering. Ini mungkin membantu mencegah terjadinya gumoh yang berlebihan.
3 Luangkan Waktu Untuk Menyendawakan Bayi
Sering bersendawa selama dan setelah menyusui dapat mencegah udara menumpuk di perut bayi.
4. Letakkan Bayi yang Tidur dalam Posisi Telentang
Untuk mengurangi risiko sindrom kematian bayi mendadak (SIDS), penting untuk menempatkan bayi dalam posisi tidur telentang. Sangat tidak dianjurkan untuk menempatkan bayi dalam posisi tengkurap.
5. Bereksperimenlah Dengan Menu Makanan Sehat Ibu
Jika ibu menyusui bayi secara eksklusif, dokter bayi mungkin menyarankan agar ibu menghilangkan produk susu atau makanan tertentu lainnya dari menu diet.
6. Batasi Bermain Aktif Setelah Makan
Cobalah untuk memberikan waktu sejenak sebelum akhirnya mengajak anak bermain sehabis makan. Menempatkan kepala anak tegak dan menyandarkan kepalanya di bahu ibu atau ayah adalah cara terbaik yang bisa dilakukan.
Merasa cemas saat melihat si kecil sering gumoh merupakan hal yang wajar. Namun, dengan mengetahui penyebab dan cara mengatasinta, kekhawatiran Bunda diharapkan bisa berkurang.
Referensi:
https://morinaga.id/id/milestone/penyebab-bayi-sering-gumoh#:~:text=Pada%20dasarnya%2C%20bayi%20sering%20gumoh,menjadi%20tidak%20tercerna%20oleh%20tubuhnyahttps://health.kompas.com/read/23J05073000968/apakah-gumoh-tanda-bayi-kenyanghttps://www.halodoc.com/artikel/jangan-khawatir-ini-cara-mengatasi-bayi-sering-gumoh