Keputihan seringkali dianggap sebagai ciri menjelang datang bulan. Padahal, ini bisa juga menunjukkan pertanda kehamilan lho, Mom. Maka dari itu, cukup penting bagi Anda untuk mengenali perbedaan keputihan mau haid dan hamil muda yang jarang disadari.Nah, berikut telah Mom n Babe rangkum secara lengkap apa saja perbedaan keputihan mau haid dan hamil hingga cara menanganinya dengan benar. Simak, yuk!
Momnbabe - Sebelum membahas lebih jauh mengenai perbedaan keputihan mau haid dan hamil, alangkah baiknya jika Bunda memahami terlebih dahulu apa itu keputihan. Pada dasarnya, keputihan adalah cara alami tubuh wanita dalam menjaga kelembaban serta kebersihan organ intim.Kondisi ini ditunjukkan oleh keluarnya cairan atau lendir dari vagina saat wanita menjelang menstruasi. Ia akan membawa beragam sel mati dan bakteri yang bertujuan untuk melindungi organ kewanitaan dari berbagai infeksi.
Sementara, saat Bunda memasuki usia lanjut atau telah mengalami menopause, keputihan pun mengalami penurunan, bahkan tidak akan terjadi lagi.Keputihan pada setiap wanita umumnya memiliki jumlah, warna, dan konsistensi yang berbeda-beda. Perubahan ini terjadi karena dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti efek samping pil KB, proses menyusui, ovulasi, stres, banyak berolahraga, atau juga rangsangan seksual.
Keputihan nyatanya juga bisa dialami oleh ibu hamil lho, Bund. Hal ini umumnya dikenal dengan istilah Leukorrhea. Sayangnya, keputihan tanda hamil seringkali luput dari perhatian Bunda. Alhasil, tak banyak yang tahu bahwa dirinya tengah mengandung lantaran mengira hanya mengalami keputihan biasa. Untuk itu, yuk kenali perbedaan keputihan mau haid dan hamil berikut.
1. Jumlah
Perbedaan keputihan mau haid dan hamil yang pertama ialah dari segi jumlahnya. Well, keputihan tanda hamil umumnya berjumlah lebih banyak. Fungsinya ialah untuk mencegah bakteri maupun virus penyebab infeksi masuk ke rahim dan mengakibatkan gangguan pada janin.Tak jarang, hal ini bahkan bisa membuat celana dalam Bunda lebih cepat basah. Berbeda dengan jumlah keputihan tanda haid yang hanya sebatas normal, yaitu sekitar 4 ml atau setengah sendok makan dalam sehari.Akan tetapi, Anda tetap harus berhati-hati, ya. Apalagi jika jumlah keputihan semakin banyak saat hamil, ada baiknya Mom segera periksa ke dokter kandungan.
2. Tekstur
Perbedaan keputihan mau haid dan hamil berikutnya ada pada tekstur. Yup, keputihan tanda haid umumnya bertekstur elastis dan berair, Bunda. Tak seperti keputihan tanda hamil yang cenderung lebih tebal serta lengket.Maka dari itu, apabila Mom mendapatkan tekstur kental selama satu hingga dua minggu setelah pembuahan, Anda bisa coba mulai cek dan pastikan dengan test pack.
3. Warna
Untuk memastikan perbedaan keputihan mau haid dan hamil secara jelas, Bundadapat memperhatikan dari segi warnanya. Keputihan tanda haid cenderung akan berwarna sedikit lebih kekuningan. Sementara, warna keputihan saat hamil adalah putih susu.
4. Aroma
Selain itu, aroma yang ditimbulkan juga merupakan salah satu perbedaan keputihan mau haid dan hamil lho, Bunda. Leukorrhea atau keputihan tanda haid cenderung memiliki aroma ringan dan tidak begitu menyengat.
5. Waktu Kemunculan
Terakhir, perbedaan keputihan mau haid dan hamil juga dapat dilihat secara jelas pada waktu kemunculannya. Keputihan yang muncul pada satu hingga dua minggu setelah pembuahan merupakan salah satu ciri kehamilan. Kondisi ini akan disertai dengan peningkatan jumlah keputihan seiring bertambahnya usia kandungan.
Setelah mengetahui perbedaan keputihan mau haid dan hamil, penting juga bagi Bunda mengenali ciri keputihan normal dan tanda-tanda bahaya yang harus diwaspadai.Adapun karakteristik keputihan normal adalah sebagai berikut.
- Tidak berbau atau beraroma ringan
- Bertekstur sedikit kental dan lengket atau cair
- Tidak menimbulkan rasa nyeri maupun gatal
- Warna keputihan saat hamil putih susu
- Berwarna bening seperti putih telur mentah
- Warna keputihan tanda haid cenderung kekuningan
Sedangkan, ciri-ciri keputihan tidak normal yang memerlukan pemeriksaan lebih lanjut, di antaranya:
- Beraroma kurang sedap dan menusuk hidung
- Berjumlah lebih banyak dari biasanya
- Menimbulkan rasa gatal atau bahkan sensasi terbakar pada organ intim
- Disertai rasa nyeri pada area panggul
- Warna keputihan saat hamil maupun menjelang haid seperti kehijauan atau kuning mencolok
- Vulva dan vagina nampak bengkak dan kemerahan
Untuk mengurangi risiko terjadinya keputihan abnormal, ada beberapa cara yang bisa Bunda terapkan, di antaranya:
- Rutin membersihkan area kewanitaan
- Hindari celana dalam ketat
- Gunakan celana longgar berbahan nyaman dan mudah menyerap keringat
- Gunakan tisu setelah buang air kecil agar area vagina tetap kering
Bunda, itulah perbedaan keputihan mau haid dan hamil yang patut Anda ketahui. Bila keputihan menunjukkan tanda-tanda tak normal seperti di atas, ada baiknya Bunda segera lakukan pemeriksaan ke dokter. Semoga bermanfaat, ya!